Berbahagialah kita yang saat ini masih berada di bulan Ramadhan yang mana bulan yang sangat mulia, bulan penuh keberkahan dan pahala di dalamnya, apalagi dengan adanya kabar gembira dari Rasulallah Bahwasannya di dalam Bulan Ramadhan yang siangnya kita melakukan Puasa sehari penuh dari awal terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari menahan lapar dan haus serta menjaga dari perbuatan maksiat dan memperbanyak melakukan amal kebaikan.
Yang tak kalah penting dan point dari hari atau malam di sebuah malam di bulan ramadhan ada malam yang sangat di rindu oleh semua kaum muslim yaitu malam Lailatul Qada, Mungkin masih anda bertanay kenapa kok di nanti?
Dikarenakan Malam Lailatul Qodar adalah malam Seribu Bulan dimana saat malam tersebut melakukan Ibadah dinilai sama pahalanya seperti SERIBU Bulan, MasyaAllah Luar Biasanya pahala yang bisa di Dapatkan Bukan, Jika kita Bisa mendapatkan Malam Tersebut!
Kita Ketahui Bahwa Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam banyak yang meningkatkan ibadahnya. Mereka bermunajat, bermuhasabah, bertafakur dan meningkatkan ibadah-ibadah lainnya untuk mendapatkan malam lailatul qadr. Rasulullah pun semasa hidupnya meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Image freepik |
Yang tak kalah penting dan point dari hari atau malam di sebuah malam di bulan ramadhan ada malam yang sangat di rindu oleh semua kaum muslim yaitu malam Lailatul Qada, Mungkin masih anda bertanay kenapa kok di nanti?
Dikarenakan Malam Lailatul Qodar adalah malam Seribu Bulan dimana saat malam tersebut melakukan Ibadah dinilai sama pahalanya seperti SERIBU Bulan, MasyaAllah Luar Biasanya pahala yang bisa di Dapatkan Bukan, Jika kita Bisa mendapatkan Malam Tersebut!
Kita Ketahui Bahwa Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam banyak yang meningkatkan ibadahnya. Mereka bermunajat, bermuhasabah, bertafakur dan meningkatkan ibadah-ibadah lainnya untuk mendapatkan malam lailatul qadr. Rasulullah pun semasa hidupnya meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan.
"Inna anzalnaahu fii lailatul qodr, Wamaa adraaka maa
lailatul qadri, Lailatul qodri khoirun min alfi syahrin. Menurut Alquran, malam
lailatul qadar itu adalah malam yang lebih baik kualitasnya daripada seribu
bulan," kata Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof KH
Hasanuddin AF saat diwawancarai Republika.co.id, Ahad (11/6).
Ia menerangkan, menurut hadist nabi, lailatul qadar ada di
malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Allah SWT menciptakan malam
lailatul qadr sebagai rahmat dan hadiah untuk orang-orang yang sungguh-sungguh
melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.
Di saat malam lailatul qadar, KH Hasanuddin menjelaskan,
Allah SWT membuat malam tersebut lebih baik dari seribu bulan. Seribu bulan
kurang lebih sekitar 83 tahun. Sementara, umur manusia rata-rata hanya 60-70
tahun saja. Kalau ada orang yang mendapatkan lailatul qadra, seperti dijelaskan
dalam Surat Al Qadr.
"Tanazzalul malaa ikatu warrukhu fiiha bi'idzni
robbihim minkulli amr. Jadi, malaikat pada turun, memberikan rahmat dan barokah
kepada orang yang bersangkutan," ujarnya.
Kehidupan orang yang mendapatkan lailatul qadar akan penuh
dengan rahmat dan barokah dari Allah SWT. Dia juga menerangkan, kebaikan hidup
dari Allah SWT macam-macam bentuknya. Ada kebaikan yang sifatnya fisik, materi
dan rohani.
Ia menambahkan, kalau mau mendapatkan lailatul qadar, pada
10 malam terakhir harus benar-benar maksimal dalam beribadah. Juga harus
benar-benar dalam bermunajat kepada Allah SWT.
Mengenai tanda-tanda mendapatkan malam lailatul qadar,
diterangkan dia, pendapat para ulama memang bermacam-macam. Belum tentu yang
benar pendapat yang mana. "Tapi, intinya dirasakan dalam kehidupan orang
yang bersangkutan, kualitas hidupnya lebih baik, lebih barokah dan lebih
mapan," jelasnya. -Rep